The Most Popular Traffic Exchange

Kamis, 19 Desember 2013

13 Hari Mencari Cinta




Aku seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah. Teman-teman sering memanggilku dengan nama Bejo. Memang sejak kecil orang tuaku memberi nama Bejo yang berarti beruntung. Tapi ada satu hal ku rasakan pada diriku sendiri yang tak seberuntung namaku. Yah, dalam hal percintaan aku selalu tak beruntung karena tidak sekalipun tembakan cintaku mengenai sasaran, alias aku selalu ditolak sama cewek. Kalau kulihat tampangku, kurasa standar tidak jelek-jelek amat. Oh ya aku juga mempunyai dua orang sahabat. Sahabatku itu bernama Dito dan Ubay. Mereka juga senasib dengan aku makanya kami resmi berstatus JOJOBA (Jomblo-jomblo Bahagia). Tapi di hati kecil kami sebenarnya merasakan galau juga kenapa sudah kuliah belum ada satu cewekpun yang mau jadi pacar kami. Kamipun memutuskan tidak membahas masalah asmara kami dan lebih fokus pada pendidikan dan hobi kami yaitu main band.
“Eh Bay nanti jangan lupa kita ada latihan ya”
“Oke, lho kamu lihat Dito nggak ya”
“Wah aku nggak tau, coba saja kita tunggu di sini”
Aku dan Ubay menunggu di taman kampus tempat biasa kami nongkrong. Tak lama dari kejauhan Dito kelihatan sambil muka tersenyum.
“Hai bro, ada kabar gembira nih...ada festival band tetapi wajib membawa lagu ciptaan sendiri”
“Wah bagus itu To, gimana Jo kita ikut kan?”
“Tentu saja, tapi To apakah ada temanya?”
Tiba-tiba Dito termenung, lalu diapun berkata”Nah itu masalahnya, tema lagunya harus tentang cinta. Padahal kita belum pernah merasakan cinta yang seutuhnya.”
“Iya ya kita seperti trauma dengan masalah satu itu,aku sudah 13 kali ditolak cewek, kamu sudah berapa Bay?”
“Sebentar aku ingat dulu..Dini..Dewi..Sinta........wah aku juga 13 kali Jo, Kalau kamu To?”
“Idem, aku juga 13 kali..iiiih kok bisa ya sama-sama 13 kali.”
“Lho ngomong-ngomong kapan itu lombanya diadakan To, Tanyaku kepada Dito.
“13 April Jo”
“Lho jadi 13 hari lagi, sekarang kan 31 Maret.”Jawab Ubay
“Yah hubungannya angka 13 lagi, tapi nggak apa-apa kita harus tetap ikut festival ini, gimana teman-teman?” Tanyaku kepada Dito dan Ubay.
“Setuju !”Jawab mereka serempak
“Tapi untuk mendapatkan inspirasi lagu tentang cinta kita seharusnya merasakan cinta itu sendiri.Gimana kalau kita sekarang mencari cewek untuk dijadikan pacar kita, kita lupakan trauma kita?”usulku kepada sahabatku.
“Aku sih setuju aja, menurut kamu gimana O?”Tanya Ubay kepada Dito.
“Oke, mulai sekarang kita mencari cewek, tapi harus ada batas waktu lho sampai festival Band?”
“Oke kita semua sepakat, dan dalam waktu 13 hari itu kita wajib membuat lagu, selamat berjuang kawan, sukses ya Bay, To!”
“Sukses juga buat kamu Jo.”
Akhirnya perjuangan dimulai. Aku mulai membidik sasaranku yaitu Sandra. Sandra adalah seorang mahasiswi Akuntansi di kampus yang sama dengan aku. Seorang Primadona di kampusku. Berbekal seringnya ditolak cewek, akhirnya aku kebal. Aku beranikan diri untuk menaklukkan gunung ES Sandra yang terkenal dingin itu.
Setelah beberapa hari baru aku bisa bertemu dengannya. Langsung saja aku mengajak ngobrol Sandra.
“Siang Sandra”sapaku
“Siang, kamu Bejo ya?”
“Waduh ternyata dia sudah tahu aku, mungkin karena statusku yang masih jomblo abadi.” pikirku.
“Iya Ndra, lho kamu sedang baca apa?”
“Ini novel tentang cinta”
“Oh gitu, kirain kamu tidak pernah rasain jatuh cinta, kamu kan pemegang rekor penolak cowok.”
“Hahha..haaha Jo, kamu bisa aja.”
“Ndra, ada kata orang bijak tentang cinta.”
“Apa itu?”
“Mencintai seseorang itu bagai ngompol di celana.”
“Lalu artinya?”
“Semua dapat melihatnya tetapi hanya kita yang dapat merasakan kehangatan sebenarnya.”
“Haha...haha...hahah..lucu banget Jo, tapi bener juga dan inspiratif.”
“Tapi sebenarnya kita sama-sama mau lho, Ndra.”
“Maksudnya Jo?”
“Aku mau banget sama kamu Ndra, tapi kamu mau nolak aku.”
“Ha..haa...ternyata kamu itu lucu  Jo, asyik orangnya humoris dan banyak ngegombal”
“Kalau aku ngegombal kan dunia ini tambah berwarna kan?”
Singkat cerita hubunganku dengan Sandra berlanjut dengan mengikrarkan sebagai sepasang kekasih pada tanggal 13 April dini hari pukul 00:01 via sms. Nasib beruntung juga dialami Ubay dan Dito yang mendapatkan Putri dan Nita. Begitupun lagu yang kami buat juga selesai tepat waktu dan siap untuk dipentaskan dalam Festival Band yang diadakan tanggal 13 April Pukul 08.00. Dalam festival itu, aku sebagai pemain drum, Ubay sebagai vokalis merangkap pemain keyboard dan Dito sebagai bassit. Karena kami sedang kasmaran, lagu kami yang bertemakan cinta itu kami tampilkan dengan apik, dan mendapatkan respon dari penonton. Pada Festival itu kami dinobatkan band terfavorit. Betapa bahagianya kami karena kami mendapatkan kekasih dan gelar juara favorit.


S E K I A N



Tri Sadono
Guru SD Negeri Margolelo
Kecamatan Kandangan
(Cerpen ini telah merupakan salah satu bagian kumpulan cerpen yang telah dibukukan dengan judul “Misteri Angka 13 #1”  yang diterbitkan oleh Penerbit Harfeey Yogyakarta dengan ISBN : 978-602-7876-22-4 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar