Aku seorang mahasiswa di sebuah
perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah. Teman-teman sering memanggilku dengan
nama Bejo. Memang sejak kecil orang tuaku memberi nama Bejo yang berarti
beruntung. Tapi ada satu hal ku rasakan pada diriku sendiri yang tak
seberuntung namaku. Yah, dalam hal percintaan aku selalu tak beruntung karena
tidak sekalipun tembakan cintaku mengenai sasaran, alias aku selalu ditolak
sama cewek. Kalau kulihat tampangku, kurasa standar tidak jelek-jelek amat. Oh
ya aku juga mempunyai dua orang sahabat. Sahabatku itu bernama Dito dan Ubay.
Mereka juga senasib dengan aku makanya kami resmi berstatus JOJOBA
(Jomblo-jomblo Bahagia). Tapi di hati kecil kami sebenarnya merasakan galau
juga kenapa sudah kuliah belum ada satu cewekpun yang mau jadi pacar kami.
Kamipun memutuskan tidak membahas masalah asmara kami dan lebih fokus pada
pendidikan dan hobi kami yaitu main band.
“Eh Bay nanti jangan lupa kita ada
latihan ya”
“Oke, lho kamu lihat Dito nggak ya”
“Wah aku nggak tau, coba saja kita
tunggu di sini”
Aku dan Ubay menunggu di taman kampus
tempat biasa kami nongkrong. Tak lama dari kejauhan Dito kelihatan sambil muka
tersenyum.
“Hai bro, ada kabar gembira nih...ada
festival band tetapi wajib membawa lagu ciptaan sendiri”
“Wah bagus itu To, gimana Jo kita ikut
kan?”
“Tentu saja, tapi To apakah ada
temanya?”
Tiba-tiba Dito termenung, lalu diapun
berkata”Nah itu masalahnya, tema lagunya harus tentang cinta. Padahal kita
belum pernah merasakan cinta yang seutuhnya.”
“Iya ya kita seperti trauma dengan
masalah satu itu,aku sudah 13 kali ditolak cewek, kamu sudah berapa Bay?”
“Sebentar aku ingat
dulu..Dini..Dewi..Sinta........wah aku juga 13 kali Jo, Kalau kamu To?”
“Idem, aku juga 13 kali..iiiih kok bisa
ya sama-sama 13 kali.”
“Lho ngomong-ngomong kapan itu lombanya
diadakan To, Tanyaku kepada Dito.
“13 April Jo”
“Lho jadi 13 hari lagi, sekarang kan 31
Maret.”Jawab Ubay
“Yah hubungannya angka 13 lagi, tapi
nggak apa-apa kita harus tetap ikut festival ini, gimana teman-teman?” Tanyaku
kepada Dito dan Ubay.
“Setuju !”Jawab mereka serempak
“Tapi untuk mendapatkan inspirasi lagu
tentang cinta kita seharusnya merasakan cinta itu sendiri.Gimana kalau kita
sekarang mencari cewek untuk dijadikan pacar kita, kita lupakan trauma kita?”usulku
kepada sahabatku.
“Aku sih setuju aja, menurut kamu gimana
O?”Tanya Ubay kepada Dito.
“Oke, mulai sekarang kita mencari cewek,
tapi harus ada batas waktu lho sampai festival Band?”
“Oke kita semua sepakat, dan dalam waktu
13 hari itu kita wajib membuat lagu, selamat berjuang kawan, sukses ya Bay,
To!”
“Sukses juga buat kamu Jo.”
Akhirnya perjuangan dimulai. Aku mulai
membidik sasaranku yaitu Sandra. Sandra adalah seorang mahasiswi Akuntansi di
kampus yang sama dengan aku. Seorang Primadona di kampusku. Berbekal seringnya
ditolak cewek, akhirnya aku kebal. Aku beranikan diri untuk menaklukkan gunung
ES Sandra yang terkenal dingin itu.
Setelah beberapa hari baru aku bisa
bertemu dengannya. Langsung saja aku mengajak ngobrol Sandra.
“Siang Sandra”sapaku
“Siang, kamu Bejo ya?”
“Waduh ternyata dia sudah tahu aku,
mungkin karena statusku yang masih jomblo abadi.” pikirku.
“Iya Ndra, lho kamu sedang baca apa?”
“Ini novel tentang cinta”
“Oh gitu, kirain kamu tidak pernah
rasain jatuh cinta, kamu kan pemegang rekor penolak cowok.”
“Hahha..haaha Jo, kamu bisa aja.”
“Ndra, ada kata orang bijak tentang
cinta.”
“Apa itu?”
“Mencintai seseorang itu bagai ngompol
di celana.”
“Lalu artinya?”
“Semua dapat melihatnya tetapi hanya
kita yang dapat merasakan kehangatan sebenarnya.”
“Haha...haha...hahah..lucu banget Jo,
tapi bener juga dan inspiratif.”
“Tapi sebenarnya kita sama-sama mau lho,
Ndra.”
“Maksudnya Jo?”
“Aku mau banget sama kamu Ndra, tapi
kamu mau nolak aku.”
“Ha..haa...ternyata kamu itu lucu Jo, asyik orangnya humoris dan banyak
ngegombal”
“Kalau aku ngegombal kan dunia ini
tambah berwarna kan?”
Singkat cerita hubunganku dengan Sandra
berlanjut dengan mengikrarkan sebagai sepasang kekasih pada tanggal 13 April
dini hari pukul 00:01 via sms. Nasib beruntung juga dialami Ubay dan Dito yang
mendapatkan Putri dan Nita. Begitupun lagu yang kami buat juga selesai tepat
waktu dan siap untuk dipentaskan dalam Festival Band yang diadakan tanggal 13
April Pukul 08.00. Dalam festival itu, aku sebagai pemain drum, Ubay sebagai
vokalis merangkap pemain keyboard dan Dito sebagai bassit. Karena kami sedang
kasmaran, lagu kami yang bertemakan cinta itu kami tampilkan dengan apik, dan
mendapatkan respon dari penonton. Pada Festival itu kami dinobatkan band
terfavorit. Betapa bahagianya kami karena kami mendapatkan kekasih dan gelar
juara favorit.
S E K I A N
Tri Sadono
Guru SD Negeri Margolelo
Kecamatan Kandangan
(Cerpen ini telah merupakan salah
satu bagian kumpulan cerpen yang telah dibukukan dengan judul “Misteri Angka 13 #1” yang diterbitkan
oleh Penerbit Harfeey Yogyakarta dengan ISBN : 978-602-7876-22-4 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar