The Most Popular Traffic Exchange

Rabu, 11 Juni 2014

Guru sebagai Ujung Tombak Kurikulum 2013


Pengembangan Kurikulum terus berlanjut. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru pada sistem pendidikan Indonesia saat ini. Kurikulum 2013 ini adalah lanjutan dari pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, hal ini sesuai dengan amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. 
 
Suatu kurikulum dikembangkan tentu ada alasan di balik itu. Begitu juga  alasan munculnya kurikulum 2013 yang juga merupakan penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Adanya tantangan masa depan melalui globalisasi, fenomena negatif yang terjadi di masyarakat, misalnya  korupsi, perkelahian pelajar dan persepsi masyarakat yang beranggapan pendidikan hanya menitikberatkan pada aspek kognitif menimbulkan pemikiran adanya suatu kurikulum yang dapat menjawab hal-hal ini. Kurikulum 2013 diharapkan menjadi kurikulum yang didambakan oleh dunia pendidikan saat ini.

Berlakunya Kurikulum 2013 berdampak pada kinerja dan motivasi seorang guru. Sebagai seorang guru, kita sebaiknya menyikapi kebijakan kurikulum ini dengan positif. Dalam implementasinya, kurikulum ini mebuat guru untuk melakukan suatu hal yang baru. Misalnya saja dalam kegiatan belajar mengajar yang menggunakan pendekatan tematik. Sistem penilaian dan penulisan laporan hasil belajar berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Hal ini membuat guru yang telah memiliki komptensi profesi, pedagogi, sosial dan personal dapat menunjukkan kemampuannya sebagai guru yang profesional untuk kemajuan pendidikan Indonesia.