Pentingnya Pendidikan Karakter untuk
Anak
Setiap manusia lahir pada dasarnya sudah membawa karakter
masing-masing Menurut Hermawan Kertajaya (2010:3), karakter adalah
” ciri khas” yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut
adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, sehingga
dapat mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon
sesuatu. Sedangkan Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian
ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan
biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982:29).
Pengertian karakter atau watak dapat diartikan sebagai sifat pembawaan seseorang
yang dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang. Sehingga karakter ini harus
terus dibina dan dijaga agar berkembang
dengan baik. Kita dapat melihat keadaan sekarang ini, ketika melihat perilaku
anak yang mudah sekali terpengaruh dampak negatif dari lingkungan, misalnya
kekerasan atau pornografi yang dengan mudahnya dapat diakses dari internet. Oleh
karena itu pendidikan karakter bagi anak sangat penting. Pendidikan karakter sebaiknya
dilakukan sejak dini.
Pendidikan karakter untuk anak sangat penting. Karena berdasarkan hasil
penelitian Heckman, James & Pedro Carneiro, 2003 (dalam Ratna Megawangi,
2010) menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual
seseorang (verbal dan logis-matematis) hanya memberikan kontribusi 20% saja
dari keberhasilan seseorang di masyarakat, sedangkan 80% lebih banyak
ditentukan oleh kecerdasan emosi seseorang tersebut. Kecerdasan emosi merujuk
pada karakter. Keluarga berperan besar pada pendidik karakter
pada usia dini. Karena keluarga memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan
karakter anak. Seorang anak sangat mudah meniru apa yang terjadi di
sekelilingnya. Dalam hal ini keluarga harus dapat memberikan teladan yang baik
bagi anak, baik itu dalam bertutur kata ataupun dalam perilaku.
Ketika anak sudah mulai bersekolah, tentu saja pendidikan
karakter dibutuhkan. Anak sudah
mulai berinteraksi dengan komunitas yang
lebih besar lagi. Tidak hanya berinteraksi dengan keluarga namun juga
berinteraksi dengan teman – teman sepermainannya. Dengan berhubungan dengan
komunitas yang lebih besar maka akan ada peluang pengaruh negatif atau positif
yang dapat mempengaruhi karakternya. Oleh karena itu, pendidikan karakter ini
selain menjadi tanggung jawab keluarga juga menjadi tanggung jawab guru. Guru
juga berperan untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak. Hal
ini dapat dilakukan ketika dalam proses belajar mengajar ataupun di saat
istirahat. Dengan adanya pendidikan karakter ini daiharapkan akanmenjadi bekal
anak untuk menyongsong masa depan yang gemilang.
DAFTAR
PUSTAKA
Dali Gulo, (1982). Kamus
Psikologi. Bandung: Tonis.
Hermawan Kertajaya, (2010). Grow with Character: The Model Marketing.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Ratna Megawangi (2010). Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter di PAUD. Makalah
disajikan dalam seminar tentang PAUD. Bogor.
Masa TK,SD,SMP berkarakter Ok...trus sudah SMA menjadi berubah..kenapa ya?
BalasHapusHidup ini adalah pilihan... jadi menurut saya ketika SMA menjadi berubah tergantung dari setiap pribadi masing-masing.
Hapus