The Most Popular Traffic Exchange

Rabu, 14 Agustus 2013

Situs Liyangan Peninggalan Mataram Kuno yang Terkubur

Situs Liyangan
Peninggalan Mataram Kuno
yang Terkubur



Candi Liyangan adalah situs purbakala berupa candi dan kawasan permukiman di lereng timur Gunung Sundoro, tepatnya di permukiman warga Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, berjarak sekitar 20 kilometer arah barat laut dari kota Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Situs ini baru ditemukan pada tahun 2008.
Situs Liyangan

Situs Liyangan berupa candi ukuran kecil, dan hingga kini di kawasan penambangan pasir di lereng Gunung Sindoro itu masih ditemukan benda-benda bersejarah lain, di kawasan dengan ketinggian sekitar 1.400 di atas permukaan air laut tersebut pertama kali ditemukan sebuah talud, yoni, arca, dan batu-batu candi, diduga bahwa situs tersebut sebuah perdusunan karena di antara benda temuan terdapat sisa-sisa rumah berbahan kayu dan bambu. (photo: indonesianspaceresearch.blogspot.com)


Penemuan pertama berupa talud, yoni, arca, dan batu-batu candi. Penemuan selanjutnya sebuah bangunan candi yang tinggal bagian kaki dan di atasnya terdapat sebuah yoni yang unik, tidak seperti umumnya, karena yoni ini memiliki tiga lubang. Penelitian dan penggalian lebih lanjut dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta pada 2010 dan 2011 menyimpulkan bahwa situs tersebut bukan merupakan candi besar tetapi sebuah perdusunan Mataram Kuno. Berdasar gambaran hasil survei penjajakan Balai Arkeologi Yogyakarta menyimpulkan bahwa Situs Liyangan merupakan situs dengan karakter kompleks; indikasi sebagai situs permukiman, situs ritual, sekaligus situs pertanian.

Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan jalan batu dan 40 guci Cina dari Dinasti Tang sekitar abad 9-10 Masehi di Situs Liyangan Temanggung, Jawa Tengah.

Ketua Tim Penelitian Situs Peninggalan Mataram Kuno di Situs Liyangan Temanggung, Sugeng Rianto mengatakan penemuan jalan batu dan guci Cina ini adalah hasil ekskavasi Balai Arkeologi Yogyakarta Mei 2013 lalu tepatnya pada penggalian keempat situs ini.

Ia mengatakan Situs Liyangan merupakan kompleks peninggalan Mataram Kuno yang terdiri dari tiga bagian yakni area hunian, area peribadatan, dan area pertanian.

Penemuan lain, lanjut Sugeng, adalah pecahan guci kuno zaman Dinasti Tang yang ditemukan di area hunian oleh para penambang pasir. Pecahan guci ini lantas disusun hingga menjadi sekitar 40 guci. Kata Sugeng, guci ini digunakan sebagai alat perkakas rumah tangga seperti mangkok, wadah air, dan sebagainya.

Selain guci Cina,dalam penggalian akhir juga ditemukan enam batur atau plataran candi dengan ukuran kira-kira 40 sentimeter persegi serta alat perkakas dari gerabah dan tanah liat seperti pasu (baskom tanah liat), periuk, kendi, dan lainnya.

Sugeng menambahkan pihaknya juga menemukan benda-benda yang terbuat dari logam seperti senjata tajam ( mirip pedang) dan alat pertanian berupa 'Lempak'.

Sebelumnya, pada penggalian tahun 2012 lalu, tim Balai Arkeologi Yogyakarta juga menemukan sarana peribadatan berupa candi, batur,selasar tangga batu, talud air dari kubus batu, talud air yang terbuat dari batu kali dan talud air dari papan batu.

Sumber:
http://indonesianspaceresearch.blogspot.com/diunduh pada tanggal 14 Agustus 2013
http://www.tempo.co/read/news/2013/06/04/061485610/Ditemukan-Jalan-Batu-dan-Guci-di-Situs-Liyangan diunduh pada tanggal 8 Agustus 2013
http://unik.kompasiana.com/2012/11/11/misteri-situs-liyangan-bagian-kisah-temanggung-di-masa-lalu-507464.html diunduh pada tanggal 8  Agustus 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Liyangan diunduh pada tanggal 8  Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar